Industri film porno memang tidak ada matinya. Seiring perkembangan zaman, film jenis ini nyaris memiliki prestis yang sama dengan film mainstream. Tak heran, beberapa negara berlomba-lomba ‘menghidupkan’ pamornya sebagai produsen film porno. Dan, salah satu negara yang paling diperhitungkan adalah Jepang yang terkenal dengan produksi JAV (Japan Adult Video)-nya.
Gemah-ripah industri film porno di Negeri Sakura tersebut dipaparkan penulis buku The Nameless Women, Atsuhiko Nakamura, sebagai tren tersendiri. Dia menyebutkan, saat ini wanita Jepang yang terkenal pemalu banyak yang rela menggadaikan martabatnya sebagai bintang film porno, di mana setiap tahunnya industri film porno di negerinya berhasil menarik sekitar 6.000 pendatang baru. Dengan banyaknya jumlah bintang film esek-esek ini, nyaris membuat mereka tidak dikenal dan bisa kembali menjalani kehidupan normal tanpa dicibir masyarakat setempat.
Apakah mereka tertarik menjadi bintang porno karena uang semata? Iya! Apa lagi? Karena berdasarkan survei di tahun 2006, industri film porno Jepang berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 20% dari total penjualan film porno dunia. Inilah yang menjadi penyebab banyaknya bintang JAV yang tidak sudi kembali menjadi pekerja biasa yang bergaji kecil dan lebih memilih menjadi hostes atau pelacur, jika tidak dilirik produser film porno.
“Pastinya selalu ada wanita yang terjun ke dunia ini setiap tahunnya. Mereka menjadi bintang JAV dengan alasan yang berbeda,” ungkap Nakamura seperti dilansir Japan Today.
Nakamura menambahkan, dengan geliat industri porno yang menjanjikan, membuat beberapa idola di Jepang beralih menjadi seorang bintang porno. Contohnya saja, sekitar dua tahun lalu, mantan personil AKB48, Rina Nakanishi, dikabarkan telah menjadi bintang porno. Padahal, sebelumnya dia adalah seorang idola yang memiliki banyak penggemar. Keputusan ini tentu saja membuahkan kecaman dari para penggemarnya. Wah, apa jadinya jika semua idola di Jepang menjadi bintang film Porno.
Sumber
