Unik

9 Hewan Prasejarah menakutkan yang Masih Ada

9. Hewan prasejarah

Sejarah terbentuknya planet ini sepertinya tak luput dari makhluk-makhluk jaman prasejarah termasuk hewan yang masih utuh saat ini . Tak percaya?

Coba kamu perhatikan fosil-fosil hewan prasejarah yang ada di berbagai museum. Hewan-hewan berukuran besar, bentuk penampilan aneh dan gigi-gigi tajam sepertinya menjadi hal yang wajar di masa purba.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah hewan-hewan seperti itu masih ada di dunia? Jawabannya adalah iya. Dari jutaan jenis hewan yang hidup di dunia ini, masih ada beberapa yang merupakan hewan peninggalan jaman prasejarah yang bisa bertahan hidup sampai saat ini. Apa saja? Berikut ini 9 Hewan Prasejarah Menakutkan Yang Masih Hidup


1 . Hiu Goblin



Hiu goblin memiliki warna dominan merah muda dengan panjang sampai 11 kaki. Wajahnya yang seram ditambah oleh moncong panjang dengan kemampuan elektrosensitif seperti sekop.

Hiu goblin sudah ada semenjak jaman Middle Eocene yang berarti mereka hidup di jaman megalodon. Megalodon adalah hiu putih raksasa seukuran bus yang membuatnya sebagai predator laut terbesar yang pernah ada. Jika megalodon tak mampu bertahan hidup, hiu goblin bisa.

Sampai saat ini, tahun 2012, hiu goblin masih bisa ditemukan di beberapa perairan di dunia. Kehadiran mereka dideteksi di kawasan lepas pantai di Jepang.

2. Ikan Pari Raksasa



Apa yang kamu lihat ini bukanlah rekayasa photoshop. Ikan pari raksasa ini berukuran 16 kaki dengan sekitar 15-inch gerigi racun di bagian pantatnya. Ikan pari sungai raksasa ini disebut sudah hidup di jaman Jurassic, sekitar 100 juta tahun lalu.

Beberapa sungai di Asia Tenggara seperti sungai-sungai di Thailand, Papua Nugini, Australia, dan tentunya Indonesia (daerah Kalimantan) menjadi bagian endemik ikan super lebar ini. Berminat mencari?


3 . Hiu Frilled




Hiu frilled disebut sudah melintasi lautan bumi selama 95 juta tahun lamanya. Dengan habitat di laut dalam, bukan berarti hiu frilled tidak ingin 'menyapa' manusia di bagian permukaan. Mulut hiu frilled memiliki lebih dari 300 pasang gigi super tajam yang bisa menjebak mangsa. Seakan kurang, mereka juga bisa membuka mulut untuk memakan mangsa yang berukuran sampai 1,5 kali lebih besar dari mereka.


4. Salamander Raksasa China



Hewan gendut ini dianggap sudah bertahan hidup selama 30 juta tahun yang berarti mereka selamat dari spesies beruang raksasa dan hyena sebesar sapi. Untungnya, salamander raksasa China ini adalah satu dari daftar hewan prasejarah yang tidak akan memakan manusia. Salamander raksasa ini merupakan hewan endemik China. Di mana ketika dinosaurus tak bertahan hidup, salamander yang mungkin lucu ini masih ada sampai sekarang.


5. Triops





Apakah julukan keren untuk triops? Jika kamu berpikir udang neraka, maka itu adalah benar. Beberapa orang menduga hewan ini adalah parasit rekayasa genetika yang lulus dari labotarium dalam sebuh film, namun triops adalah sisa jaman kuno yang sudah bertahan hidup sejak periode Triassic, sekitar 200 juta tahun lalu. Dengan daya tahan tubuh super kuat, mereka bahkan bisa ditemukan di saluran air, cobalah mencarinya.

6 . Lamprey








Jika kamu berpikir lamprey hanyalah cacing kecil, maka berpikirlah lagi. Lamprey mampu tumbuh sampai sepanjang 3 meter dan mereka bisa memakan ikan secara ganas dengan menempel di tubuh ikan dengan ratusan gigi kait di mulutnya. Lamprey sudah ada semenjak 360 juta tahun lalu, dan dianggap hewan 'setan'.

Hampir di pesisir air tawar di seluruh dunia kini menjadi habitat lamprey dan mereka menjadi wajah bagi ikan lainnya. Negara-negara seperti Finlandia, Korea Selatan, dan Swedia bahkan menjadikan hewan penghisap darah berbentuk cacing-ikan ini sebagai bahan makanan. Berminat mencoba?


7. Komodo





Komodo adalah reptil darat terbesar di dunia. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah karena hewan ini merupakan hewan endemik. Endemik berarti, hewan ini hanya hidup di wilayah tertentu. Komodo hanya hidup di sebuah pulau yang bernama Pulau Komodo, Indonesia.

Komodo termasuk jenis hewan karnivora, hewan ini memiliki bentuk lidah yang agak memanjang dan bercabang dua pada ujungnya mirip lidah ular. Penelitian menunjukkan bahwa ujung lidah yang bercabang ini berfungsi untuk “mengecap” makanannya. Hewan ini biasanya membuat sarang di bawah tanah.

Komodo merupakan hewan yang sangat unik karena ia memiliki dua cara untuk bereproduksi. Pertama, dengan cara fertilisasi (pembuahan) diantara komodo jantan dan komodo betina. Cara ini merupakan cara reproduksi seksual. Cara kedua adalah dengan melalui “Parthenogenesis”. Cara ini membuat seekor komodo betina menjadi hamil tanpa melalui proses pembuahan. Akan tetapi, “parthenogenesis” mengakibatkan semua telur yang dilahirkan melalui “parthenogenesis” akan menjadi komodo yang selalu berjenis kelamin jantan. “Parthenogenesis” diperkirakan berfungsi untuk mencegah kepunahan komodo.

Banyak orang mengatakan, komodo adalah kerabat dekat dari dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan komodo. Diperkirakan komodo merupakan salah satu dari berbagai “fosil hidup” dan saksi sejarah atas kepunahan dinosaurus. Jika hal ini benar, kemungkinan besar, sistem reproduksi parthenogenesis inilah yang menyebabkan bertahannya spesies ini dari ancaman kepunahan. Sekarang, jumlah populasi komodo sangat kecil, dan spesies ini telah tercatat sebagai salah satu dari ratusan spesies hewan yang terancam punah.

8. kecoa



Ketika bermain di halaman atau di dalam rumah, kalian pasti sering melihat kecoa sedang berkeliaran. Kecoa memang serangga yang sangat kuat bertahan hidup di mana saja, baik di dalam ataupun luar ruangan. Kecoa juga terkenal sebagai hewan yang sangat lihai melarikan diri dari serangan pemangsanya.

Kecoa mampu mendeteksi bahaya di sekelilingnya melalui penciumannnya. Mungkin hal itulah yang membuat hewan berantena ini, bertahan di bumi sejak 320 juta tahun lalu sampai saat ini. Di seluruh dunia, ada berbagai macam jenis kecoa, jumlahnya mencapai 3500 spesies termasuk yang ada di kutub selatan dan kutub utara. Dan, dari sekian banyak spesies kecoa, 30 jenis di antaranya hidup di antara manusia.

Sejak 320 juta tahun lalu hingga saat ini, kecoa melewati berbagai zaman seperti zaman es, zaman dinosaurus, dan berbagai fenomena alam seperti banjir dan gempa bumi. Tetapi sampai saat ini, kecoa tetap bertahan, padahal hewan-hewan purba lain seperti dinosaurus sudah punah. Lalu apa yang membuat kecoa mampu bertahan ?

Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Amerika, kecoa memiliki semacam rambut halus yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi bahaya. Rambut-rambut itulah yang memberitahu kecoa jika ada bahaya datang jadi mereka bisa dengan cepat melarikan diri. Rambut itu juga berfungsi mendeteksi adanya gerakan disekitar kecoa, melalui perubahan tekanan udara. Kecoa memang sangat sensitif pada perubahan dan gerakan udara di sekelilingnya.

Sebagian besar kecoa juga sangat takut pada cahaya, dan biasanya mereka akan menyembunyikan diri jika melihat cahaya. Tetapi untuk kecoa Asia dan Amerika, malah sangat menyukai cahaya. Kecoa juga ada yang memiliki sayap dan ada yang tidak. Meskipun memiliki sayap, kecoa juga tidak selalu bisa terbang.

Dalam hal bertahan hidup, kecoa mampu bertahan 1 bulan tanpa makanan, tetapi hanya mampu bertahan satu minggu tanpa air. Bahkan, kecoa juga mampu bertahan hidup tanpa kepalanya selama satu minggu.

Kecoa bisa memakan apa saja, termasuk temannya sendiri. Meskipun
dianggap hewan yang jorok tetapi, kecoa juga memiliki peranan penting dalam kehidupan, yaitu menguraikan sampah-sampah yang dihasilkan manusia.


9. Buaya muara



Buaya merupakan salah satu hewan purba yang tersisa di bumi ini. Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah salah satu spesies buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya masih mempunyai kerabat dekat dengan hewan reptil purba, CrocodileSaurus yaitu nenek moyang buaya yang mempunyai panjang hampir 30 meter. Namun karena pengaruh alam, tubuh CrocodileSaurus menyusut hingga menjadi buaya muara. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

Sumber

Post a comment

Next Post
Posting Lebih Baru
Previous Post
Posting Lama